Skip to main content

Menantu Jadi Korban Sriwijaya Air, Tangis Ponijan Pecah Lihat Foto Nikahan Anak : Baru 50 Hari Nikah


Duka menyelimuti Ponijan, yang mana anak dan menantunya jadi korban Sriwijaya Air SJ 182.

Anak dan menantu Ponijan ini bernama Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih.

Kesedihan Ponijan pun makin bertambah, setelah tahu ternyata sang menantu, Makrufatul Yeti Srianingsih ternyata sedang hamil.

Sosok Mulyadi P Tamsir merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Dia dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga sederhana berlatar belakang petani.

Mulyadi merupakan keluarga transmigran di Desa Semujau Mekar, Kecamatan Ketungau Hilir, Kabupaten Sintang, Pontianak.

Orangtuanya berasal dari Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Nama Mulyadi P Tamsir mulai dikenal luas masyarakat ketika menjadi Sekjen PB HMI, kemudian mendapatkan amanah menjadi Ketua Umum PB HMI.

Di kancah politik nasional, Mulyadi pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI. Dia maju lewat Partai Hanura untuk daerah pemilihan Jatim 1.

Di rumah orangtuanya, foto Mulyadi terlihat mengenakan setelan jas warna hitam dalam bingkai diletakkan di atas lemari kayu.

Tak hanya itu, rupanya di dalam lemari itu ada foto pernikahan Mulyadi P Tamsir dan Yeti.

Sambil melihat kembali foto pernikahan sang anak, Ponijan yang tengah duduk di kursi pun menangis histeris.

Ponijan merasa, Mulyadi meninggalkan kenangan terindah ketika menikahi Makrufatul Yeti Srianingsih.

“Kenangan terindah nikah kemarin. Dia itu sudah beberapa kali gagal nikah.

Yang terakhir, saya minta cepat. Itu pun karena sejarah itu tadi.

Tiap malam saya berdoa, supaya jodohnya jangan jauh-jauh, paling jauh Pontianak, kan dekat.

Baru dua bulan nikahnya. Kemarin dihubungi istrinya hamil,” kata Ponijan, dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunPontianak.

Mulyadi dan Yeti terbilang masih pengantin baru.

Pernikahannya baru berumur sekitar 50 hari saat kecelakaan pesawat terjadi.

Pasangan Mulyadi-Yeti menikah di Pontianak pada 20 November 2020 lalu.

"Baru 50 hari menikah," ucap Ponijan menahan tangis.



Kehamilan Yeti yang baru dikabarkan minggu lalu pun membuat istri Ponija, Katimah ikut bahagia.

“Minggu lalu ada hubungi, ngasih kabar kalau positif hamil.

Saya bilang alhamdulilah,” kata Katimah, ibunda Mulyadi.

Namun, dua hari sebelum kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, Ponijan dan istri merasakan firasat aneh.

Saat itu, Ponijan dan istrinya Katimah merasakan ada yang janggal pada nyala kompor di rumahnya.

“Firasat ndak ada sama sekali, padahal ya tidurnya malam-malam terus. Tengah malam bangun salat tahajud.

Cuma dua hari itu loh, pagi tadi sama kemarin kompor kok ndak bisa hidup. Bisa hidup tapi ndak bisa rebus air, seharian ndak mendidih.

Padahal gasnya baru ganti. Tadi pagi selangnya baru, kompornya bersih, tapi ya tetap kecil apinya,” ungkap Katimah.


Mulyadi, kata Katimah, memang jarang memberikan kabar jika hendak bepergian.

“Dia ndak pernah ngabari kalau mau ke mana-mana.

Kalau kami ngebel (menelepon) biasanya dia sudah di Papua, di Kaltim.

Kadang sudah di Bandara, waktu kami hubungi,” cerita Katimah.

Sebenarnya, malam sebelum mendapat kabar anaknya tercatat dalam manifest Sriwijaya Air SJ 182, Katimah sudah berniat untuk menghubungi anaknya.

Namun, kabar duka itu datang lebih dahulu.

“Rencana jam 8 malam mau coba-coba ngebel (menelepon).

Sorenya abang dan adiknya pulang ke rumah bawa kabar (musibah pesawat). Sudah dicek juga di Jakarta, katanya memang berangkat diantar temannya ke Bandara,” ujarnya.


Meski sudah ikhlas, Ponijan mengaku masih berharap adanya mukjizat Allah bahwS anak dan menantunya itu ditemukan selamat.

“Kita itu bukan milik manusia.

Kita milik Allah. Jadi kapan Allah memanggil Mul, kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Kami keluarga sudah mengikhlaskan,” kata Ponijan di kediamannya di Jalan Lingkar Sungai Durian, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, sehari setelah melihat berita jaytuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

“Mudah-mudahan masih ada mukjizat dari Allah, semuanya selamat," pungkas Ponijan.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar