Skip to main content

Mukjizat Tuhan, Mantan Pramugari ini Lolos dari Maut Usai 2 Kali Kecelakaan Pesawat


Pramugari, merupakan salah satu pekerjaan yang banyak diidam-idamkan oleh kaum hawa. Sebab, pekerjaan tersebut dianggap prestis dengan gaji yang cukup menjanjikan. Meski begitu, menjadi seorang pramugari rupanya tidaklah selamanya menyenangkan. Ada banyak risiko berbahaya yang mengintai pramugari saat menjalankan tugas. Salah satunya, ialah kecelakaan pesawat.

Berbicara soal risiko menjadi seorang pramugari, mengingatkan kita pada sosok Laura Lazarus. Namanya sempat menjadi perbincangan masyarakat, setelah ia dua kali selamat dari kecelakaan pesawat saat sedang bertugas.

Hal tersebut disampaikan olehnya, saat menjadi bintang tamu di acara Pagi Pagi Pasti Happy yang dipandu oleh Uya Kuya. Berikut ulasan selengkapnya:

Laura Alami 2 Kali Kecelakaan Pesawat di Tahun yang Sama


Pada tahun 2004 silam, Laura Lazarus yang pada saat itu masih berusia 19 tahun bekerja sebagai seorang pramugari di maskapai penerbangan Lion Air. Pada bulan Juli 2004, pesawat yang membawanya bersama penumpang mengalami kecelakaan di Palembang karena tergelincir hingga keluar dari landasan. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Selang 5 bulan dari kejadian itu, pesawat yang sama dan juga ditumpangi oleh Laura kembali mengalami kecelakaan di Bandara Adi Sumarmo Solo. Kecelakaan yang terjadi pada November 2004 itulah menjadi momen tragis dalam hidup Laura.

Saat itu, ketika pesawat hendak mendarat, terjadi goncangan hebat di udara. Saat mencoba mendarat, pesawat tiba-tiba keluar landasan dan menabrak pagar serta berhenti di tanah kuburan.

Akibat kecelakaan itu, pilot, beberapa pramugari, dan penumpang dinyatakan meninggal dunia dan puluhan mengalami luka parah. Meski dinyatakan selamat, hingga kini kondisi fisik Laura pun bisa dinyatakan belum sepenuhnya normal sejak kecelakaan itu terjadi.

Cerita Laura Alami Luka Berat Pasca Kecelakaan

Dalam acara Pagi Pagi Pasti Happy, Laura menceritakan pengalamannya pada detik-detik saat ia mengalami kecelakaan pesawat nahas itu. Ia mengaku, sempat memiliki firasat yang buruk saat pesawat akan mendarat.

"Saya sempat bilang sama senior saya yang duduk di sebelah kanan (dia meninggal) 'kok perasaan saya enggak enak ya' gitu. Pada waktu pesawat ini mau mendarat itu (pesawat) tergelincir. Enggak lama kemudian pas mendarat kita denger suara 'Brakkk' gitu. Tapi memang pada saat itu cuaca lagi buruk," kata Laura.


Pesawat tersebut tergelincir dan keluar dari landasan, yang menyebabkan sekitar 32 orang meninggal dunia. Ditemukan di bawah reruntuhan pesawat dengan kondisi tak sadarkan diri, Laura mengatakan jika dirinya sempat dikira sudah meninggal dunia.

"Saya ditemukan di bawah reruntuhan badan pesawat, sempat koma 3 hari begitu bangun saya sudah di ICU," tambahnya

Cerita Ibunda Laura


Dalam acara tersebut, ibunda Laura juga menceritakan bagaimana saat pertama kali melihat sang anak di rumah sakit usai kecelakaan nahas yang terjadi. Ia menyebut, pada saat itu kondisi Laura di ICU sangat parah. Bahkan, dokter sempat menyarankan untuk melakukan amputasi pada kaki Laura.


"Saya sampai di Solo jam 2 siang besok harinya, sampai di kamar ICU itu saya liat anak saya (Laura) badanya bengkak biru, matanya keluar bola matanya, pipinya sobek, lengannya copot, pinggang patah, betisnya bolong, jadi saya lihat anak saya badannya sudah bocor semua," kenang ibunda Laura.

Akibat kecelakaan itu, Laura pun harus menjalani sekitar 17 kali operasi untuk memulihkan kondisinya pasca kecelakaan.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar