Tak Menangis saat Syekh Ali Jaber Wafat, Sang Putra Kenang Jawaban Ayah Tiap Ditanya Penyakitnya
Satu hari pasca kepergian sang Ayah, putra sulung Syekh Ali Jaber, Hasan mengurai cerita.
Mendengar kabar Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Hasan mengaku tak
menangis sekalipun.
Mengenai hal tersebut, Hasan pun membeberkan alasannya tak menangis saat
Syekh Ali Jaber wafat.
Tak cuma itu, Hasan juga mengurai cerita saat Syekh Ali Jaber sakit
sebelum meninggal dunia.
Hasan rupanya sempat menyaksikan sendiri perjuangan Syekh Ali Jaber
melawan penyakitnya.
Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber tutup usia pada pada Kamis
(14/1/2021) pukul 08.38 WIB di usia 44 tahun di RS Yasri.
Ia sempat dinyatakan positif Covid-19.
Namun, Ustaz Yusuf Mansur menyebutkan Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan
negatif Covid-19 sebelum meninggal dunia.
Jenazah Syekh Ali Jaber telah dimakamkan di Pesantren Daarul Quran,
Cipondoh, Tangerang.
Mengantar sang Ayah hingga ke tempat peristirahatan terakhir, Hasan
tampak tegar.
Putra sulung Syekh Ali Jaber itu bahkan tak memperlihatkan raut
kesedihan.
Diakui Hasan, dirinya tidak menangis sekalipun kala mendengar kabar
sang ayah berpulang.
Hal itu lantaran Hasan yakin bahwa Syekh Ali Jaber telah ditempatkan
di sisi Allah di tempat yang terbaik.
"Alhamdulillah enggak (menangis). Saya bangga karena saya percaya dia
(Syekh Ali Jaber) ditempatkan di sisi-Nya yang terbaik. Insya Allah.
Diangkat derajatnya, Insya Allah," kata Hasan dikutip
TribunnewsBogor.com dari kanal KH Infotainment, Sabtu (16/1/2021).
Berbekal keyakinan itu, Hasan pun mengaku bangga pada sosok Syekh
Ali Jaber.
Meski telah ditinggal Syekh Ali Jaber, Hasan percaya bahwa sang ayah
telah melakukan banyak hal baik selama hidupnya.
"Bangga (pada Syekh Ali Jaber). Makanya saya ditinggal pun tetap
bangga. Karena saya tahu, beliau tuh selama hidupnya Insya Allah
berbuat yang baik," ujar Hasan.
Bercerita lebih lanjut, Hasan pun mengurai perihal sosok Syekh Ali
Jaber.
Diakui Hasan, Syekh Ali Jaber adalah sosok yang jarang mencurahkan
isi hatinya pada keluarga.
Karenanya ketika sakit, Syekh Ali Jaber enggan bercerita banyak.
Alih-alih mengeluh, Syekh Ali Jaber justru memilih tak mengurai rasa
sakitnya kepada keluarga.
"Dia sebenarnya jarang cerita. Enggak mau dia (diketahui keluarga
bahwa sedang) sakit. Dia maunya diketahuinya lagi senang, mau ajak
kita senang"
"Paling cuma bilang 'mau istirahat'. Enggak pernah mau ngomong kalau
sakit," imbuh Hasan.
Padahal diakui Hasan, ia menyaksikan sendiri momen kala Syekh Ali
Jaber tampak kesakitan.
Yakni ketika Syekh Ali Jaber batuk dengan suara keras di rumahnya.
Ditanya lebih lanjut soal batuknya, Syekh Ali Jaber justru memilih tak
banyak bercerita.
"Padahal saya dengar sendiri, di rumah itu batuknya lumayan keras.
Cuma setiap ditanya, enggak ngomong apa-apa. Cuma (bilang) capek aja,"
pungkas Hasan.
Mengenai batuk dan gejala Covid-19 lainnya, Hasan tampak bersyukur.
Sebab sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber telah dinyatakan
negatif Covid-19.
"Beliau selalu jaga jarak, pakai masker. Cuma ya kita enggak tahu dari
mana kan. Barang enggak kelihatan juga. Sudah takdirnya begitu. Tapi
Alhamdulillah sebelum meninggal sudah negatif," ungkap Hasan.
Pesan Syekh Ali Jaber ke Anak-anaknya
Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat memberikan pesan
kepada anak-anaknya untuk tetap menjaga shalat.
"Jaga shalat sama jaga mama, yang penting shalat," kata Alhasan Ali
Jaber, anak Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok,
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis, (14/1/2021).
Alhasan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Nadia Salim.
Alhasan menceritakan, semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber selalu
mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak meninggalkan shalat.
Sebelum Meninggal Alhasan mengatakan, keluarga di Lombok mendengar
kabar duka pukul 09.30 WITA.
Semasa hidupnya Syekh Ali Jaber sempat berpesan, jika dirinya
meninggal, Ia ingin dimakamkan di Lombok.
Terkait hal ini, Alhasan mengatakan semua keluarga masih menunggu
kabar dari Jakarta.
"Ya, kita usahain nanti diurus dulu belum ada kabar. Orang lagi repot
semua di sana lagi ngurus semua. Kalau memang bisa dan tidak ada
kendala apa-apa kita makamkan di sini (Lombok)," kata Alhasan.
Alhasan mengatakan kontak terakhir dengan ayahnya sebelum masuk ke
ICU.
Pantauan Kompas.com, beberapa kerabat dan pelayat tampak berdatangan
ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.
Syekh Ali Jaber Dimakamkan di Tangerang
Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, jenazah Syekh Ali Jaber akan dimakamkan
di kompleks Pesantren Daarul Qur'an, Ketapang, Kota Tangerang.
"Insha Allah kita mengantar Syekh Ali Jaber ke rumah duka dan
pemakaman di Pesantren Daarul Qur'an, Ketapang," kata Yusuf dilansir
dari tayangan video Kompas TV, Kamis (14/1/2021).
Yusuf mengimbau warga tak menyambangi rumah duka almarhum Syekh Ali
Jaber maupun lokasi pemakaman guna menghindari kerumunan di tengah
pandemi Covid-19.
"Tapi mohon saya sekalian mengimbau tidak usah ke rumah duka, tidak
usah ke pemakaman," ujar Yusuf.
(*)