Skip to main content

Nasib Pria Penjual Nasi Kotak yang Menangis Setelah 60 Pesanan Dibatalkan, Kini Dapat 3000 Orderan


Sebuah kisah pilu dari seorang pria yang berprofesi sebagai penjual nasi viral di media sosial.

Sosoknya menjadi viral setelah dirinya terlihat sedang menangis karena orderan nasi kotak mendadak dibatalkan.

Selain itu dalam videonya pria ini juga diminta mengembalikan uang muka atau Down Payment (DP) yang sudah diberikan kepadanya.

Akhirnya, pria itu hanya bisa menangis sambil memasak. Pesanan diabatalin, uang DP harus dibalikin, ia juga harus membayar pinjamannya karena DP yang diberikan tidak cukup untuk berbelanja.

Tapi beginilah kehidupan. Di saat kesedihan mendalam sedang dirasakan, bantuan pun datang, bahkan berlipat-lipat dari sebelumnya. Rezeki takkan kemana.

Kisah ini berawal dari sebuah video yang menampilkan seorang pria menangis sambil memasak viral di media sosial (Medsos).


Cerita tentang kejadian yang dialami pria ini sangat menyayat hati.

Pasalnya, pesanan 60 nasi kotak yang sedang dibuatnya tiba-tiba dibatalkan di menit-menit terakhir.

Tak hanya itu, penjual nasi kotak ini juga diminta untuk mengembalikan uang muka Down Payment (DP) yang diberikan diawal kepadanya.

Curhatan yang diketahui berasal dari akun TikTok, Heppy @happymanik09 itu sukses membuat netizen emosi berat.

"Darimana dia cari pinjaman untuk mengganti DP yg udah kau kasih itu pembeli yg terhormat, tega kau menyuruh di kembalikan,#viral #tiktokmedan #medanhit," tulis akun TikTok @heppy08.

Tidak hanya mengembalikan uang DP, pria ini turut menangis lantaran tidak tahu cara mengembalikan uang pinjaman demi menambahkan uang DP yang diberikan diawal itu karena tidak cukup untuk berbelanja.

Video yang diunggah di TikTok itu dengan cepat tersebar di media sosial.

Tak sampai 24 jam setelah diunggah, video TikTok tersebut telah ditonton sebanyak 6,5 juta kali tayangan.

Banyak hati yang tergerak untuk membantu pria tersebut.

Satu di antaranya ialah seorang selebgram sekaligus YouTuber Putra Siregar yang pernah tersandung skandal HP Black Market.

Dalam unggahannya baru-baru ini, Putra Siregar mengaku ingin memesan nasi kotak pria tersebut.

Tak tanggung-tanggung, pemilik brand usaha PS Store ini memesan sebanyak 3.000 nasi kotak.

Niat baiknya itu pun dengan cepat disambut baik oleh 3 juta para pengikutnya di Instagram.

Melalui unggahannya di Instagram, Putra Siregar meminta pemilik akun TikTok yang mengunggah video tersebut untuk menghubunginya.

"Halo itoku anak Medan , Hubungi papi yah. Papi mau pesan 3 ribu nasi kotak dan mau kasih hadiah buat suamimu yang berjuang mencari Nafkah," ungkap Putra Siregar dalam unggahannya.


Siapa sosok selebgram Putra Siregar?

Melansir dari SURYA.CO.ID - Jaringan Serambinews.com, Nama Putra Siregar, pemilik PS Store yang menjadi tersangka kasus HP black market (ponsel ilegal)  mendadak jadi sorotan. 

Pasalnya, Putra Siregar selama ini dikenal sebagai pengusaha dan youtuber yang dekat dengan sejumlah artis papan atas. 

Putra Siregar melalui PS Store juga kerap mengajak para artis  give away ponsel merek ternama. 

Viralnya nama Putra Siregar dalam kasus ponsel ilegal ini setelah fotonya termuat di akun Instagram Kanwil Bea Cukai Jakarta.

Dalam kasus ini Aparat dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menyita 190 handphone ilegal dan uang tunai hasil penjualan Rp 61,3 juta.

Seluruh barang bukti diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur atas pelanggaran pasal 103 huruf d UU 17/2006 tentang Kepabeanan.

Lalu siapa sebenarnya Putra Siregar? 

Berikut biodatanya: 

1. Rintis karir dari bawah 

Putra Siregar merupakan pengusaha perdagangan berbagai merek handphone yang dikenal memiliki harga sangat miring, baik kondisi baru maupun second.

Bisnis ponselnya menggurita, cabang PS Store tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia , termasuk di Jakarta.

Putra Siregar ditangkap karena memperjualbelikan barang yang tidak terdaftar resmi di sistem kepabeanan DJBC, Kementerian Perindustrian, dan Perdagangan.

Pria kelahiran Siantar yang tahun ini usianya masuk 25 tahun ini merintis bisnis ponsel murah sejak beberapa tahun lalu dari nol.

Sebelum terjun ke bisnis handphone, Putra Siregar juga pernah mencicipi profesi sales parfum hingga pengamen.

2. Endorse para selebriti

Tak cuma tenar di kota asalnya Batam, reputasinya juga dikenal luas di Tanah Air karena dekat dengan sejumlah artis papan atas.

Sesuai slogan PS Store, "HP Pejabat Harga Merakyat", handphone seperti iPhone bisa dijual toko tersebut jauh lebih murah ketimbang harga yang dibanderol toko resmi.

Yang menarik, PS Store banyak sekali menggunakan jasa selebriti untuk meng-endorse tokonya.

Dilihat dari akun Instagramnya, para artis yang bekerja sama dengan dirinya antara lain Atta Halilintar, Raffi Ahmad, Baim Wong.

3. Youtuber

Selain akun Instagram, Putra juga memiliki akun media sosial Youtube dan Facebook yang diikuti jutaan netizen.

Akun Instagram @putrasiregarr17 misalnya diikuti 1,6 juta orang.

Sementara, Youtube miliknya Putra Siregar Merakyat tercatat memiliki 1,4 juta subscribers.

Bisa dibilang, larisnya penjualan ponsel PS Store karena serius memanfaatkan media sosial.

Yang paling baru, Putra Siregar juga berencana memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan menyumbangkan 350 hewan kurban di seluruh Indonesia saat Idul Adha nanti.

Di akun media sosialnya, Putra Siregar maupun PS Store aktif mengadakan kegiatan-kegiatan sosial.

Termasuk menyumbangkan dana untuk mereka yang kesulitan setelah terdampak pandemi Covid-19.

4. Tersandung kasus, bisnis tetap jalan

Meski tersandung kasus ponsel ilegal, bisnis PS Store tetap berjalan sampai saat ini.  

Kasi Bimbingan Kepatuhan dan Kehumasan Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta, Ricky M. Hanafie mengatakan, penyitaan tersebut sudah dilakukan sejak 2017.

"Iya sejak 2017, penyidikan memang berawal dari laporan masyarakat. Barang-barang ilegal itu dia yang bersangkutan tidak bisa menunjukkan dokumen kepabeanan," kata Ricky dikutip dari Kontan.

Setelah itu, tahun 2019 pihaknya melakukan penyerahan tahap I kepada Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Penyerahan kedua dilakukan pada Senin (27/7/2020), ke Kejaksaan Negeri. Proses selanjutnya akan ditangani Kejaksaan hingga proses pengadilan.

Kejaksaan Negeri Jakarta Timur sebelumnya menerima barang bukti hasil tangkapan Bea Cukai atas kasus peredaran barang-barang ilegal dengan tersangka Putra Siregar (PS).

Dalam informasi yang disampaikan akun Instagram Bea Cukai Jakarta, @bcakanwiljakarta, disebutkan bahwa barang bukti yang diserahkan berupa 190 handphone bekas dan uang hasil penjualan sebesar Rp 61.300.000.

Selain itu beberapa aset lain milik Putra Siregar juga disita.

"Akan diperhitungkan sebagai jaminan pidana denda dalam rangka pemulihan uang negara (Dhanapala Recovery) yang terdiri dari uang tunai senilai Rp 500.000.000, rumah senilai Rp 1,15 miliar, dan rekening bank senilai Rp 50.000.000," seperti dikutip akun Instagram tersebut.

5. Mengaku dijebak 

Terpampangnya foto Putra Siregar di akun Instagram Bea Cukai Kanwil Jakarta langsung diprotes pemilik PS Store ini.

Putra mengatakan, apa yang dialaminya saat ini merupakan pembunuhan karakter karena telah mengunggah foto dirinya.

Padahal, sambung Putra, pembunuh saja tidak ditampilkan fotonya atau diblur wajahnya.

"Saya hanya masalah pabean, foto saya ditampilkan jelas-jelas, ini pembunuhan karakter," kata Putra melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (29/7/2020).

Anehnya, sambung Putra, tidak satu pun foto J dan R terpampang di akun Instagram Bea Cukai Kanwil Jakarta.

Dalam kasus tersebut, Putra mengaku jika dia dijebak.

“Aku dijebak, aku disuruh beli barang oleh kawan aku sendiri, orangnya aku kenal banget, tapi begitu aku sampai, ternyata dia datang bersama petugas Bea Cukai, aku dijebak,” katanya.

Diceritakan Putra, pada malam hari, tahun 2017, dirinya telepon oleh J untuk membeli barang miliknya dan barang tersebut merupakan barang ilegal.

Saat itu, kata Putra, J terus mendesak agar dia mau membeli barang miliknya.

"Sementara saya belum lihat barangnya," jelasnya.

Kemudian, sambung Putra, karena terus memaksa ia pun menyarankan agar barang tersebut diantar saja dahulu ke tokonya di Condet, Jakarta Timur.

Saat itu, kata Putra, ia sedang tidak berada di tempat.

Ternyata, saat datang ke tokonya. J dan R datang bersama petugas Bea Cukai Kanwil DKI Jakarta.

Petugas kemudian langsung menggeledah toko dan menyita sejumlah ponsel.

Mereka juga menyita sejumlah uang tanpa berita acara penyitaan dan penggeledahan.

"Pada saat itu hanya ada karyawan bernama Hatta dan Lewis, toko besarnya cuma 2 x 2 meter," katanya.

Sementara itu, Kasi Bimbingan Kepatuhan dan Kehumasan, Kanwil DJBC Jakarta, Ricky mengatakan, foto pemilik PS Store, Putra Siregar sudah dihapus di akun Instagram Bea Cukai.

Kata Ricky, penghapusan foto itu dilakukan mengingat yang bersangkutan tidak menerapkan protokol kesehatan atau tidak mengenakan masker.

Selain itu, yang bersangkutan juga masih ditetapkan tersangka, belum ada penetapan bersalah dari mejelis hakim.

“Makanya admin menghapus foto tersangka, karena kita harus merepkan praduga tak bersalah. Terkecuali sudah ada penetapan dari mejelis hakim,” terang Ricky kepada Kompas.com via WhatsApp, Rabu (29/7/2020).

Sebelumnya diberitakan, pengusaha sukses asal Kota Batam, Putra Siregar yang juga pemilik PS Store ditetapkan menjadi tersangka kasus ponsel ilegal. 

Dari hasil penyelidikan dan penyidikan, pada tahun 2019 berkas telah dinyatakan lengkap, kemudian pada tanggal 23 Juli 2020 tersangka dan barang bukti sudah diserahkan ke Kejari Jakarta Timur. 

Penyerahan barang bukti dan tersangka tersebut dilaksanakan atas pelanggaran Pasal 103 huruf d Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan.

Total barang bukti sebanyak 190 ponsel bekas berbagai merek dan uang tunai hasil penjualan sejumlah Rp 61.300.000.

Selain itu, juga diserahkan harta kekayaan atau penghasilan tersangka yang disita di tahap penyidikan, dan akan diperhitungkan sebagai jaminan pembayaran pidana denda dalam rangka pemulihan keuangan negara (Dhanapala Recovery) yang terdiri dari uang tunai senilai Rp 500.000.000, rumah senilai Rp 1,15 miliar dan rekening bank senilai Rp 50.000.000.  

(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar