Suasana Pemakaman Maaher At-Thuwailibi, Momen Yusuf Mansur Usap Kepala Putra Almarhum Tuai Sorotan

Suasana pemakaman Maaher At-Thuwailibi dibagikan langsung oleh Ustaz Yusuf Mansur.
Pun dengan detik-detik jenazah Maaher At-Thuwailibi dikuburkan di
Pesantren Daarul Quran.
Ustaz Yusuf Mansur terus membagikan momen kepergian Maaher
At-Thuwailibi.
Turut hadir di pemakaman tersebut, istri dan kedua anak Maaher
At-Thuwailibi.
Diwartakan sebelumnya, Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia kemarin,
Senin (8/2/2021).
Maaher dimakamkan di Pondok Pesantren Daarul Qur'an, Cipondoh,
Tangerang, Banten.
Penempatan makam Maaher At-Thuwailibi itu rupanya atas inisiasi Ustaz
Yusuf Mansur.
Kuasa hukum Maaher, Novel Bamukmin menyebut Ustaz Yusuf Mansur yang
menawarkan secara langsung agar Maaher dimakamkan di ponpes tersebut.
"Semalam Ustaz Yusuf Mansur yang menghubungi saya lewat WhatsApp,
menawarkan kepada saya untuk disampaikan kepada keluarga almarhum
Maaher untuk almarhum dimakamkan di Daarul Qur'an dan keluarga
setuju," kata Bamukmin dilansir dari Kompas.com.
Mengikuti serangkaian acara pemakaman Maaher At-Thuwailibi, Ustaz
Yusuf Mansur terus membagikan suasana di Pesantren.
Termasuk ketika Ustaz Yusuf Mansur tiba di depan makam Maaher
At-Thuwailibi.
Langsung menengadahkan tangan, Ustaz Yusuf Mansur melayangkan doa
bersama para ustaz lainnya.
Ada pemandangan haru saat Ustaz Yusuf Mansur berdoa di depan makam
Maaher At-Thuwailibi.
Yakni perihal sosok putra Maaher At-Thuwailibi, Azka yang tak henti
memandangi makam sang Ayah.
Melihat putra Maaher At-Thuwailibi takzim di depan makam sang ayah,
Ustaz Yusuf Mansur langsung menyorotinya.
Ustaz Yusuf Mansur spontan mengulurkan tangannya ke arah Azka.
Melihat sosok Ustaz Yusuf Mansur, Azka pun langsung mendekat.
Azka lantas menggandeng tangan Ustaz Yusuf Mansur seraya menyender di
tubuh sang ustaz.
Sementara Azka takzim di depan makam sang ayah, Ustaz Yusuf Mansur
terus mengusap kepala putra Maaher At-Thuwailibi.
Rupanya, Ustaz Yusuf Mansur menyoroti Azka yang tampak tenang di
pemakaman sang ayah.
Terus memperhatikan Azka, Ustaz Yusuf Mansur lantas berseru.
Bahwa Putra Maaher At-Thuwailibi sebaiknya segera dimasukkan ke
pesantren guna menimba ilmu agama.
Tak hanya itu, Ustaz Yusuf Mansur juga berujar ingin menjadikan Azka
sebagai anak didiknya.

"Ini anak pertama ya ?" tanya Ustaz Yusuf Mansur.
"Iya," ujar istri Maaher At-Thuwailibi.
"Cakep nih Masya Allah. Udah dipesantrenin aja nih. Jadi anak saya deh
nih. Cakep anaknya, bapaknya ganteng," kata Ustaz Yusuf Mansur seraya
mengusap kepala Azka.
Perhatian teruntuk anak dan istri Maaher At-Thuwailibi itu terus
diurai Ustaz Yusuf Mansur.
Sang Ustaz bahkan mempersilahkan siapa saja untuk membantu biaya hidup
istri dan anak mendiang Maaher At-Thuwailibi.
"Anak almarhum ust maheer... azka. anak I. anak kedua, zaidan. msh
kecil. doain ya. yg mau bantu biaya buat istri dan anak2nya, mangga,"
pungkas Ustaz Yusuf Mansur di laman Instagram miliknya.
Meninggal dunia, Maaher At-Thuwailibi meninggalkan dua orang putra
yang masih balita.
Maaher At-Thuwailibi juga meninggalkan satu orang istri yang selama
ini tidak bekerja.
Berkaca pada hal itu, Ustaz Yusuf Mansur pun mempersilahkan bagi siapa
saja yang ingin membantu perekonomian anak dan istri Maaher
At-Thuwailibi untuk berdonasi.
"Ustaz Maheer At-Thuwailibi berpulang pada Senin (8/2) malam.
Kepergiannya meninggalkan duka bagi istri dan kedua anaknya yang masih
balita. Sang istri yang tidak bekerja kini harus sendirian membesarkan
anak-anaknya yang masih berusia 3 dan 2 tahun. Saat ini, ketiganya
tinggal di rumah kontrakan di bilangan Cimanggu, Bogor.
Sobat Baik, mari ulurkan tangan kita serta menjadi mujahid dengan
membantu istri dan kedua anak Ustadz Maheer melanjutkan hidupnya.
Karena seperti hadis Nabi Saw yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim,
mereka yang berusaha menyantuni janda dan orang miskin adalah seperti
mujahid di jalan Allah," tulis Ustaz Yusuf Mansur di unggahannya,
dilansir TribunnewsBogor.com, Selasa (9/2/2021).
Penyebab Maaher Wafat
Kuasa hukum Soni Eranata atau Maaher At-Thuwailibi, Novel Bamukmin
mengatakan, kliennya menderita radang usus akut sebelum meninggal
dunia di tahanan.
Selain itu, Maaher juga mengalami alergi kulit disebabkan cuaca yang
belakangan tidak baik.
Menurut Bamukmin, kondisi itu diperparah dengan penanganan medis yang
buruk selama Maaher ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
"Sakit radang usus akut dan penyakit kulit karena alergi cuaca dan
penanganan medis yang buruk," kata Bamukmin saat dihubungi, Selasa
(9/2/2021).
Ia mengatakan, kuasa hukum sempat mengajukan penangguhan penahanan
Maaher.
Namun Bareskrim Polri menolaknya.
"Ketika kami ajukan penangguhan ditolak terus, dengan begitu saya
selaku kuasa hukum menyesalkan kejadian itu," tuturnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan Maaher
meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri dengan status tahanan
Kejaksaan Agung.
Sebab, berkas perkara Maheer sudah masuk pelimpahan tahap dua ke
Kejaksaan sejak beberapa waktu lalu.
"Jadi perkara Ustaz Maaher ini sudah masuk tahap dua dan menjadi
tahanan jaksa," kata Argo dalam keterangannya, Selasa (9/2/2021).
Ia mengatakan, sebelum pelimpahan tahap dua, Maaher memang sempat
mengeluh sakit.
Argo menjelaskan, petugas di rutan dan tim dokter kemudian membawa
Maaher ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Setelah diobati dan dinyatakan sembuh yang bersangkutan dibawa lagi
ke Rutan Bareskrim," ujarnya.
(*)