Skip to main content

Ustadz Maaher Meninggal, Begini Reaksi Tak Terduga Nikita Mirzani, Ungkap Hal Ini


Nikita Mirzani rupanya sedang berduka saat Ustadz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia pada Senin (8/2/2021) kemarin.

Meski sempat berseteru, Nikita Mirzani mengunggah potret Ustadz Maaher At-Thuwailibi semasa hidupnya.

Bahkan ibu 3 anak ini juga tuliskan ucapan berduka citanya di akun Instagram miliknya @nikitamirzanimawardi_12.

"Innallilahi Wainnalilahi Rojiun Semoga Ustaz Maher di Lapangkan Kuburnya, diampuni semua dosanya dan di Terima amal kebaikannya. Turut Berduka Cita," tulis Nikita, dikutip pada Selasa (9/2/2021).


Diketahui, Ustadz Maaher sebelum meninggal dunia di rumah tahanan Mabes Polri sempat berseteru dengan Nikita Mirzani.

Hal itu bermula saat artis kontroversial ini mengomentari kepulangan pimpinan ormas FPI, Rizieq Shihab ke Indonesia.

Menurut ibu 3 anak ini kepulangan Rizieq justru menimbulkan sejumlah tindakan merugikan, apalagi saat itu Jakarta masi dakam masa PSBB.

Mengetahui hal itu, ucapan Nikita Mirzani mengundang amarah pendukung Rizieq Shihab salah satunya Ustaz Maaher.

Ustaz Maher sempat medesak wanita yang kerap disama Nyai ini untuk minta maaf.

Bahkan ia juga sempat mengancam akan mengerahkan massa untuk mengepung kediaman Nikita Mirzani.


Melansir Tribunnews: 'Maaher At-Thuwailibi Meninggal Dunia, Nikita Mirzani: Semoga Ustadz Maher Dilapangkan Kuburnya', Ustadz Maaher mengaku akan mengepung rumah Nikita Mirzani bersama 800 orang.

"Mengimbau kepada saudari Nikita Mirzani yang telah menghina, menyudutkan, dan merendahkan imam besar kami dengan sebutan tukang obat," kata Ustaz Maaher dalam sebuah video.

Maaher meminta Nikita Mirzani untuk melakukan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka.

"Satu kali 24 jam kau tidak melakukan klarifikasi dan permintaan maaf di depan publik secara terbuka, saya Maaher At-Thuwailibi bersama serta 800 laskar pembela ulama akan mengepung rumahmu."

"Saya serius, saya tidak main-main, kita lihat apa yang akan terjadi," ucap Ustaz Maaher.

Menanggapi tersebut, alih-alih meminta maaf, Nikita Mirzani justru bersikap santai.

Melalui akun Instagramnya, Nikita bahkan menuliskan akan memberi hadiah kepada 800 orang pengepung rumahnya yang tempat tinggalnya paling jauh.

"Yukkk bawa deh tuh 800 orang itu sekalian kita makan bakso Bareng."

"Gue open house Dan jng lupa bawa KTP gue mau kasih hadiah untuk Rumah terjauh!," tulis Nikita Mirzani di Instastory miliknya.

"Gue perempuan sendiri, lu mau rame rame? Apa gak malu bun?"

"Apa gasanggup lu dateng sendiri lawan wanita amazon? Sampe bawa 800 orang? Mau gue tambahin 200 gak biar jadi 1000," lanjut Nyai, sapaan akrabnya.

Buntut pernyataannya tentang Habib Rizieq, rumah Nikita Mirzani mendapat penjagaan dari aparat kepolisian.

Maaher At-Thuwailibi Meninggal

Diberitakan sebelumnya, Tersangka kasus ujaran kebencian Ustadz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia di Rumah Tahanan Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/2/2021). Dia diduga meninggal dunia karena mengalami sakit.

Kabar tersebut dibenarkan oleh kuasa hukum Ustadz Maaher, Djuju Purwantoro. Dia bilang, kliennya meninggal dunia sekitar pukul 19.00 WIB di dalam rutan Bareskrim Polri.

"Iya betul berita itu, beliau meninggal sekitar jam 7 malam tadi di Rutan Mabes Polri. Sekitar jam 8 sudah dibawa ke RS Polri," kata Djuju saat dikonfirmasi, Senin (8/2/2021).


Djuju menyatakan pihaknya juga tengah dalam perjalanan menuju ke RS Polri Kramat Jati.

Dia bilang, almarhum meninggal dunia lantaran sakit luka usus di lambung.

"Seperti di berita itu meninggalnya karena sakit. Sekitar seminggu lagi baru kembali ke RS Polri abis perawatan," jelas dia.

Kronologi Meninggalnya Maaher

Menurut Djuju, Ustadz Maaher meninggal dunia sekira pukul 7 malam di Rutan Mabes Polri.

Setelah itu, sekira pukul 8 malam, jenazah Ustadz Maaher dibawa ke RS Polri.

"Beliau meninggal sekitar jam 7 malam tadi di Rutan Mabes Polri. Sekitar jam 8 sudah dibawa ke RS Polri," ungkap Djuju.

Djuju mengatakan Ustadz Maaher meninggal dunia karena sakit luka usus di lambung yang dideritanya dalam beberapa waktu terakhir.

"Sekitar seminggu lagi baru kembali ke RS Polri abis perawatan," jelas dia.

Sebelum meninggal dunia, Ustadz Maaher sempat dimintakan proses pembantaran ke RS UMMI pada 3 hari lalu.

Namun, pengajuan pembantaran tersebut belum mendapat balasan hingga akhirnya meninggal dunia pada hari ini.

"Tiga hari lalu sudah dilimpahkan ke Kejaksaan, hari Kamis saya sudah kirimkan surat agar yang bersangkutan kembali dirawat di RS UMMI Bogor atas permintaan keluarga," bebernya.

Sempat Diantarkan di RS Polri

Sebelumnya, Ustadz Maaher sempat dibantarkan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Kamis (21/1/2021).

Ya Ustadz Maaher dibantarkan ke RS Polri setelah kondisinya menurun pada 18 Januari lalu.

Hal itu diungkap oleh sang istri, Iqlima, saat menjenguk sang suami di Rumah Tahanan Bareskrim Polri.

"Ustaz ini lagi masih dalam pengobatan TB usus, jadi harusnya ustaz kontrol ke RS tapi karena lagi begini ya kirim obat," kata Iqlima usai menjenguk Ustadz Maaher di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/1/2021).

Iqlima menyampaikan kleinnya dalam kondisi penyembuhan sakit yang dideritanya sebelum ditangkap polisi beberapa bulan lalu.

Sakit yang dialami adalah luka usus di Lambung.

Maaher ditangkap polisi pada 3 Desember 2020 lalu.

Ia ditangkap karena kasus ujaran kebencian di media sosial.

Al Ustadz Maaher ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka setelah ia dilaporkan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penghinaan terhadap Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya.

Dia dilaporkan terkait unggahannya di akun sosial media twitter @ustadzmaaher_.

Laporan itu terdaftar dalam nomor laporan LP/B/0649/XI/2020/BARESKRIM pada tanggal 16 November 2020.

Laporan itu dilaporkan oleh seseorang bernama Husin Shahab.

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar