Nikita Mirzani Bongkar Kondisi Dinar Candy Usai Ditangkap Polisi, Katanya Stres Mengikuti Netizen
Nikita Mirzani menemani Dinar Candy saat menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Jakarta Selatan, pekan lalu. Nikita menyebut pemeriksaan berlangsung hingga jam setengah satu dini hari.
Dinar Candy kini ditetapkan sebagai tersangka kasus pornografi lantaran menggelar aksi protes perpanjangan PPKM level 4 dengan pakai bikini di jalanan. Polah Dinar Candy berbikini bikin gempar.
Terkait kasus hukum yang membelit sahabatnya, Nikita Mirzani bijak menyikapi. Ia tak mau menjawab pertanyaan soal pantaskah Dinar Candy ditetapkan sebagai tersangka.
Stres Ngikutin Netizen
Namun bintang film Lihat Boleh Pegang Jangan dan Nenek Gayung bersedia menjelaskan kondisi Dinar Candy kala diperiksa dan kini menjajaki kemungkinan konsultasi intensif ke psikiater.
“Enggak tahu katanya stres ngikutin netizen karena sudah janji duluan,” ungkap Nikita Mirzani lalu menambahkan, “Menurut gue ya, layak tidak layaknya itu semuanya pihak kepolisian yang tahu.”
Pasal Asusila
Merespons Dinar Candy yang dituding melakukan tindak asusila, ia menyatakan, “Tapi kalau kita ngomongin tentang dia kena (pasal) asusilanya atau tidak, jelas kena karena dia tidak melakukan pada tempatnya.”
Pernyataan ini kami lansir dari video bertajuk Onadio Leonardo Beraksi, Semua Kelakuannya Pecah di Sini, di kanal YouTube Crazy Nikmir Real, Minggu (8/8/2021)
Jakarta dan Bali
Diberitakan sebelumnya, kebijakan Pemerintah Indonesia memperpanjang PPKM level 4 di sejumlah daerah memantik beragam reaksi. Ada yang legawa menerima, ada pula yang protes termasuk Dinar Candy.
Terkait penangkapan sang disjoki di Jakarta, Nikita Mirzani berpendapat, “Kan ada nih beberapa orang yang bilang berarti kalau yang di Bali ditangkap-tangkapi dong? Beda. Bali kan tempat pariwisata.”
Salah Tempat
Ia menambahkan, Bali tempat wisata di mana pantai dan beach club bisa sangat dekat dengan jalanan. Nikita Mirzani bahkan kerap naik sepeda motor pakai celana pendek dan BH melintasi jalanan Pulau Dewata.
“Cuma kan dia melakukan itu di Jakarta, di trotoar yang bisa mengakibatkan macet segala macam. Berarti kan mengganggu public area benar enggak sih? Cuma salah tempat sih menurut gue,” ia mengakhiri.
(*)