Mobil Azriel Hermansyah Ditabrak Ibu-ibu. Ashanty Justru Bangga Sikap Anaknya.Ternyata Ini Alasannya
Aksi Azriel Hermansyah yang tak marah dengan seorang ibu yang menabrak mobilnya membuat Ashanty kagum.
Ibu sambung Azriel Hermansyah ini bahkan mengaku terharu dengan sikap
bertanggung jawab sang anak.
Azriel bahkan disebutnya langsung turun tangan mengantar sanmg ibu ke RS
terdekat dan membiayai pengobatannya.
Diceritan Ashanty bahwa Azriel Hermansyah mengalami kecelakaan sekitar
dua minggu lalu.
Waktu itu mobil yang dikemudikan sang anak bersenggolan dengan motor yang
dikendarai seorang ibu.
“Dua minggu lalu Ziel ada tabrakan sama orang. Tapi Ziel itu enggak
salah,” kata Ashanty dikutip dari kanal YouTube NGOBROL ASIX, Rabu
(22/9/2021).
Menurut Ashanty kecelakaan terjadi tidak jauh dari apartemen tempat
keluarga Hermansyah tinggal.
“Dari lampu merah itu aku mau lurus. Itu kosong jalan jadi aku agak
ngebut," tutur Azriel menceritakan kejadiannya.
Simak videonya
Anak kedua dari pernikahan Anang dengan Krisdayanti itu menmengakui
melihat perempuan pengendara sepeda motor itu berada di sisi kir
"Terus aku lewatin dia, pas aku mau lewatin, aku lihat ke belakang lewat
spion, ternyata dia udah jatuh.
Aku enggak tahu kenapa," tutur Azriel. Ashanty menambahkan orang-orang
yang berada di lokasi mengatakan Azriel tidak menabrak pengendara motor
itu.
Pengendara itu yang justru menabrak mobil Azriel.
Tindakan Azriel terhadap ibu-ibu itulah yang membuat Ashanty bangga.
Karena meskipun tidak bersalah, Azriel membawa perempuan itu ke rumah
sakit.
“Yang membuat aku bangga adalah Ziel tiba-tiba bawa ibu-ibu itu naik ke
mobilnya.
Motornya ditaruh. Ziel bawa ke rumah sakit," tutur Ashanty.
"Ziel bawa ke Rumah Sakit Pondok Indah. Ziel obatin sampai selesai, Ziel
tungguin, dan Ziel bayarin," lanjut Ashanty.
Menurut Ashanty, dia sudah mengirim beberapa stafnya untuk membantu
Azriel di rumah sakit.
Ternyata Azriel tidak meninggalkan pengendara motor itu sampai
pembayaran biaya pengobatan terselesaikan. Azriel bahkan menunggui
sampai perempuan itu dijemput suaminya.
Azriel mengakui dia merasa kasihan pada perempuan yang dikatakan
memiliki tiga orang anak itu.
Menurut Azriel, banyak orang mengalami kesulitan secara ekonomi terutama
di masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) seperti
sekarang ini.
“Dia ibu-ibu habis pulang kerja, harus nafkahi anaknya, dia punya 3
anak, dan dia bilang ke aku suaminya lagi enggak ada kerjaan,” tutur
Azriel.
“Jadi kisah hidupnya itu membuat aku kayak kasihan, aku harus tolongin
dia, terpanggil aja," kata Azriel Hermansyah.
Azriel mengatakan perempuan yang ditolongnya itu sangat senang, bahkan
memuji Ashanty.
"Dia itu bilang 'ya Allah... Azriel baik banget, anaknya Bunda
(Ashanty). Bunda baik banget bisa ngajarin kamu kayak gini'," tutur
Azriel.
Ashanty mengatakan cerita Azriel membuat dia bersyukur dan terharu.
Cara Mengajarkan Sikap Tanggung Jawab pada Anak, Mulalah Kenalkan
dengan Disiplin
Sudah menjadi tugas dan kewajiban orangtua untuk membekali anak-anak
mereka dengan berbagai skill yang diperlukan saat anak tumbuh dewasa.
Mulai dari cara mengambil keputusan, komunikasi, hingga sikap
bertanggung jawab.
Mengajari anak untuk belajar bertanggung jawab memang tidak mudah.
Pasalnya, bertanggung jawab atas tindakan dan kata-kata kita terkadang
menimbulkan perasaan tidak nyaman, hal ini membuat banyak orangtua
bingung bagaimana metode yang tepat untuk mengajarkannya.
Namun tak perlu khawatir, ada lima tips untuk mengajari anak bagaimana
cara bertanggung jawab, seperti dilansir dari Moms, berikut ini.
1. Dimulai dari hal kecil
Sama seperti saat mengajarkan hal lain pada anak, lakukan dari langkah
kecil alias “baby step” saat mengajarkan anak tentang tanggung jawab.
Lakukan secara perlahan, namun sejak dini. Misalnya, saat anak bermain
dengan puzzle dan mendadak ia ingin membaca sebuah buku.
Ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk mengajari anak tanggung jawab
dengen mendorongnya membereskan sesuatu terlebih dahulu sebelum memulai
hal baru.
Cara ini dapat membuat anak menyadari bahwa mereka harus bertanggung
jawab terhadap apa yang dilakukannya.
2. Konsekuensi
Meski tidak semua hal tentang tanggung jawab melibatkan kedisiplinan,
tetap saja semuanya berbicara tentang konsekuensi.
Konsekuensi juga tidak selalu berarti negatif, hanya buah dari kata-kata
atau perilaku.
Karena itu, anak perlu memahami bahwa akan ada konsekuensi dari apa yang
mereka lakukan, terlepas baik atau buruknya.
Semuanya bisa dipelajari dengan cara sederhana dan sedirinya.
Misalnya, jika sedang musim hujan dan anak malas membawa payung saat
keluar rumah, biarkan saja.
Setelah itu, mereka akan memahami bahwa kebasahan merupakan konsekuensi
alami karena malas membawa payung.
3. Budaya tanggung jawab
Sebaiknya setiap keluarga menetapkan “budaya tanggung jawab.” Artinya,
setiap orang yang tinggal di sana bertanggung jawab atas tindakan
mereka.
Hal ini perlu dilakukan karena anak kecil perlu melihat anggota keluarga
lain selain ibu, seperti ayah dan saudara laki-lakinya, bertanggung
jawab atas kekacauan yang mereka buat.
Lalu, jika ibu atau ayah melakukan kesalahan, anak harus mendengar
mereka meminta maaf dan bertanggung jawab atas kesalahan mereka.
4. Metode mengingat
Menurut A Fine Parent, mengajari anak-anak tentang rasa tanggung jawab
akan melibatkan banyak pengingat.
Misalnya, jika si kecil mengambil sekotak mainannya dan akan
menumpahkannya ke lantai, mungkin kita ingin berteriak "jangan", tetapi
kemungkinan besar anak akan melakukannya lagi di lain hari.
Jadi, lebih baik luangkan waktu sejenak dan ingatkan anak bahwa jika
mereka menumpahkan semua mainan, mereka harus mengambil semuanya.
Bersikaplah jelas dan konsisten. Lalu, jika anak benar-benar menuang
semua mainannya, penting untuk memastikan mereka membereskannya sesuai
kesepakatan di awal.
5. Buat mereka melakukannya
Semua orangtua ingin melindungi anak mereka, sampai-sampai terkadang
melakukan sesuatu yang salah, seperti meminta maaf jika anak melakukan
kesalahan supaya mereka merasa nyaman.
Padahal, ini tidak akan mengajari anak tentang pentingnya bertanggung
jawab.
Menurut Edublox Online Tutor, penting bagi orangtua untuk membuat mereka
bertanggung jawab atas pilihan mereka.
Misalnya, jika anak menyakiti anak lain, mereka lah yang harus meminta
maaf.
Orangtua bisa menemani anak, namun, anak lah yang harus meminta maaf
pada anak yang mereka lukai.
Mungkin, anak akan merasa tidak nyaman, namun itu normal dan perasaan
negatif yang emreka rasakan itulah yang akan mendorong mereka untuk
tidak melakukan hal buruk lagi.
(*)