Perubahan Tubuh Ruben Onsu Kala Bersama Betrand Peto dan Sarwendah Terekam, Ayah Thalia Banjir Doa

Masih sakit, perubahan kondisi tubuh presenter Ruben Onsu kala bersama Betrand Peto, Sarwendah, Thalia Putri Onsu dan Thania Putri Onsu jadi sorotan.
Bahkan, Ruben Onsu langsung dibanjiri doa penggemar agar segera
pulih kembali.
Meski sudah mulai kembali beraktivitas seperti biasa, kesehatan
Ruben Onsu masih dinyatakan belum sembuh seutuhnya.
Ayah Betrand Peto ini masih harus rutin menjalani pemeriksaan dan
bersiap-siap jika suatu saat harus kembali dirawat lantaran kondisinya
yang tiba - tiba saja bisa ambruk.
Diketahui, Ruben Onsu sempat harus kembali dilarikan ke rumah sakit
lantaran mengalami kekurangan darah yang cukup ekstrem.
Untuk menyelamatkan kondisinya tersebut, Ruben sampai harus menerima
transfusi darah dalam jumlah yang tidak sedikit.
Kini setelah beberapa kali mendapat penangan dan keluar masuk rumah
sakit, perubahan kondisi fisik pada Ruben Onsu pun perlahan
terlihat.
Seperti yang tampak dalam unggahan terbaru Ruben Onsu di akun
instagram pribadinya, Sabtu (2/7/2022).
Memasuki liburan akhir pekan, Ruben memilih untuk beristirahat dengan
membawa istri serta anaknya berlibur ke puncak.
“Suatu pagi,” tulis Ruben Onsu.
Tampak dalam foto tersebut Ruben, Onyo, Sarwendah, serta kedua
putrinya sedang berjalan-jalan menikmati suasa pagi yang sejuk di
Puncak.
Namun dari foto yang dibagikan, terlihat Ruben memilih mengubah
penampilan rambutnya yang sebelumnya dicat putih menjadi hitam.
Selain itu ia juga memotong beberapa helai rambutnya yang berada di
bagian pinggir.
Tubuh Ruben yang sebelumnya cukup berisi pun terlihat semakin
kurus.
Tak pelak kondisi fisik Ruben yang berubah itu pun membuatnya dibanjiri
doa dan diharapkan bisa sehat seperti sediakala.
“bundariana1035 : Sehat dan bahagia selalu,”
“venaweruin : sehat dan bahagia sll the onsu family,”
“lilis_entur_udin_bbl : sehat selalu klrga ayah ruben,”
“nansykumanlung : sehat selalu klg Ruben GBU,”
“karmawatis : sehat selalu ayah bunda,”
Ruben Onsu memang sempat mengungkapkan penyebab adanya noda atau bintik
hitam di kepalanya.
Ternyata, suami Sarwendah itu mengalami kelelahan yang luar biasa
dan sering telat makan.
Setelah Dokter buka suara terkait penyakit yang diderita ayah sambung
dari Betrand Petro dan ayah kandung Thalia Putri Onsu, dan
Thania Putri Onsu ini, terkuak pula alasan munculnya.
Penyebab Ruben Onsu jatuh sakit sebenarnya karena kebiasaanya
sehari-hari sebagai entertainer.
Bintik di otaknya muncul karena Ruben Onsu kerap kali mengabaikan
hal-hal sepele setiap hari.
Sehingga kini dia haru menerima banyak transfusi darah dan perawatan di
ICU.
Belakangan kondisi kesehatan Ruben Onsu memang menurun beberapa
kali hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Bahkan, Ruben Onsu sempat dilarikan ke ruang ICU lantaran
kondisinya yang mengkhawatirkan.
Suami Sarwendah akhirnya perlahan pulih usai menerima transfusi
darah.
Selama berada di rumah sakit, Ruben Onsu beberapa kali ditemani
oleh sang putra angkat, Betrand Peto.
Penyanyi yang akrab disapa Onyo itu terlihat menangis tersedu-sedu saat
melihat kondisi Ruben Onsu yang terbaring lemas di ranjang rumah
sakit.
Dilansir dari akun Youtube The Onsu Family via Grid.ID pada Minggu
(26/6/2022), Ruben Onsu juga terlihat pucat dan lemas.
Sementara itu, di lain kesempatan Ruben Onsu sempat mengungkap
penyebab dari penyakitnya.
Rupanya penyakit itu muncul karena Ruben Onsu sering kelelahan
dan telat makan.
"Penyebabnya kelelahan, kadang makanan yang gua eggak begitu suka gue
lebih memilih untuk nahan nafsu makan," ujarnya dikutip dari Tribun
Seleb.
"Terus kalau enggak kecapai tuh gue kesal. Mau cari yang serupa enggak
ada, jadinya menunda makan. Jadi ketemu makannya lagi di malem,"
lanjutnya.
Bahaya Telat Makan
Tak sedikit orang yang mengalami masuk angin ketika melewatkan jam
makan alias telat makan.
Kondisi ini ternyata tidak mengherankan sebab telat makan memang dapat
membuat badan lemas dan muncul sensasi tidak enak badan.
Kondisi inilah yang sering disebut masuk angin.
Meski tidak ada dalam istilah medis, masuk angin kerap digunakan
masyarakat Indonesia untuk menggambarkan rasa tidak enak badan tanpa
penyebab yang jelas.
Dalam artikel GridHEALTH.id (21/3/2022) sebelumnya, istilah masuk angin
sebenarnya digunakan untuk menggambarkan kumpulan gejala dari suatu
penyakit, seperti maag dan flu.
Gejala ini bisa termasuk badan terasa pegal-pegal, perut kembung,
begah, atau sakit perut, buang angin terus-menerus, mual, batuk, merasa
kedinginan, dan demam.
Gejala maag yang paling umum adalah perut begah, sakit perut, dada
terasa perih, dan sering sendawa.
Sementara itu, gejala flu termasuk sakit tenggorokan, pilek, batuk,
hidung tersumbat, dan demam.
Terkadang, flu juga dapat mengakibatkan nyeri otot atau
pegal-pegal.
Lantas kenapa telat makan sering menyebabkan masuk angin?
Dilansir dari Kompas.com (6/9/2018), dr. Mulia Sp.PD, spesialis
penyakit dalam Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, menjelaskan bahwa tubuh
manusia memiliki jam biologis yang disebut ritme sikardian.
Ritme sirkadian adalah jadwal kerja atau shift kerja bagi setiap organ
tubuh manusia, termasuk organ-organ pada sistem pencernaan.
Jadi bila kita makan tidak teratur, ritme sikardian akan terganggu
sehingga mengalami berbagai gejala.
Saat telat makan, kita bisa mengalami kram perut.
Biasanya kram perut terjadi akibat penyakit lambung, refluks asam
lambung, atau tukak lambung.
Bahkan saat melewatkan jam makan dan membiarkan perut kosong, lalu baru
makan lagi setelah perut kosong dalam waktu yang lama, perut menjadi
kembung dan kelebihan gas yang disertai dengan sakit perut.
Keluhan-keluhan seputar pencernaan dan badan lemas inilah yang sering
dianggap masuk angin.
Jadi memang bisa dikatakan bahwa telat makan menjadi penyebab beberapa
gejala masuk angin.
Namun, telat makan sendiri tidak akan menyebabkan flu.
Penyakit flu disebabkan oleh infeksi virus influenza dalam tubuh, bukan
karena makan tidak teratur.
Apa dampaknya jika sering telat makan?
Selain memicu penyakit lambung, telat makan juga bisa memengaruhi
sistem pencernaan.
Telat makan atau makan tidak teratur dapat menurunkan energi yang
digunakan untuk mencerna dan menyerap makanan.
Sistem pencernaan melakukan pengolahan makanan terus-menerus selama
8-10 jam, sehingga saat kita makan tidak teratur, tubuh juga tidak dapat
menyuplai nutrisi secara teratur ke seluruh organ dan sel.
Metabolisme tubuh juga ikut melambat untuk menyimpan kalori dalam tubuh
agar bisa dibakar dalam waktu yang lama.
Hal ini akan membuat kita lebih mudah lelah, lemas, lesu, bahkan mood
jadi tidak baik. Aktivitas pun jadi ikut terganggu.
Selain itu, makan tidak teratur justru dapat meningkatkan berat
badan.
Ritme sikardian mengatur sinyal lapar dan kenyang yang dapat menjaga
berat badan tetap ideal.
Saat makan tidak teratur, tubuh jadi bingung sebenarnya kita sudah
kenyang atau masih lapar.
Bisa-bisa kita justru tetap makan banyak meskipun sudah kenyang.
Apalagi kalau melewatkan sarapan atau makan siang, kemungkinan besar
ketika makan, kita jadi kalap dan makan kebanyakan. Inilah yang lantas
membuat angka timbangan naik.
(*)