Skip to main content

Penampilan Wanita yang Berhenti Suntik Botox Setelah 20 Tahun, Jadi Begini


Botox biasa digunakan untuk mempercantik bentuk wajah. Cairan tersebut disuntikan di bagian-bagian tertentu untuk merelaksasi otot sehingga memberi kesan lebih tegas dan kencang. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan tahan lama, tentu perawatan itu harus dilakukan secara berkala dan dalam jangka panjang.

Seorang wanita bernama Brenda Blay jadi viral di TikTok karena mengaku rutin suntik Botox selama 20 tahun. Video Brenda jadi perhatian karena ingin mengaku sudah bertekad untuk berhenti melakukannya. Ia pun mengungkap pengalaman dan penampilannya setelah lepas dari Botox.


"Pernahkah kamu bertanya seperti apa orang yang sudah Botox selama 20 tahun ketika mereka berhenti?" kata Brenda yang juga dikenal sebagai Nurse B.

Wanita yang berprofesi sebagai perawat tersebut kemudian menunjukkan dahinya, bagian wajah yang paling sering disuntik Botox untuk menghilangkan tampilan keriput. Ketika disuntik Botox, area tersebut sering kali jadi kaku. Mengejutkan, setelah berhenti ternyata dahinya masih tetap sulit digerakan.

"Aku berhenti menggunakannya pada Oktober, sekarang sudah cukup hilang tapi jika kamu perhatikan aku tidak punya gerakan otot karena aku tidak sudah tidak menggunakannya dalam waktu lama. Jadi pada dasarnya sedang membangun lagi ototku," ungkapnya.


Secara penampilan, tidak ada yang terlihat drastis semenjak Brenda berhenti Botox. Tapi diakuinya jika kerutan mulai terlihat lagi meski belum sepenuhnya kembali. Ia pun mendukung mereka yang ingin melepas Botox karena hasilnya tidak menakutkan. "Jangan khawatir. Istirahat saja," kata Brenda.

Dermatologis Dr, Manasi Shirolikar setuju bahwa setelah lepas Botox mungkin efeknya tidak akan langsung terlihat. Kepada The Post, ia mengatakan jika kerutan yang seharusnya ada mungkin akan hadir dalam tiga sampai enam bulan kemudian.

Di kolom komentar, banyak orang berterima kasih karena Nurse B sudah jujur mengenai perjalanan Botox-nya. Berdasarkan studi terbaru, perawatan itu memang dianggap bisa berisiko bahkan merusak hubungan percintaan karena membuat penggunanya sulit memberikan emosi.


Sumber : detik.com

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar