Skip to main content

Fairuz A Rafiq Ceritakan Kisah Manis Pahit Hidupnya Lewat Buku, MOVE ON AJA


Fairuz A Rafiq telah menuangkan kisah hidupnya dalam sebuah buku yang ia tulis sendiri bertajuk MOVE ON AJA. Dalam buku tersebut tertuang berbagai kisah perjalanan hidup Fairuz dari ia kecil hingga berada di titik sekarang ini.

Saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9) Fairuz mengatakan bahwa karyanya ini berawal dari keluh kesah orang-orang sekitarnya. Awalnya melalui buku ini, Fairuz ingin menyampaikan bahwa keadilan itu ada dan hak semua orang khususnya wanita.

"Berawal dari banyaknya keluh kesah orang-orang di sekeliling aku yang tidak berani untuk mencari keadilan, agar berani bersuara bahwa keadilan itu ada dan wadahnya itu ada, dan Allah selalu ada buat kita," ungkap Fairuz A Rafiq.

1. Selalu Menangis Teringat Ayah


Saat ditanya lebih lanjut bagaimana proses penulisannya, Fairuz menjelaskan bahwa dalam pembuatan bukunya ini memakan waktu hingga satu tahun lebih. Hal itu dikarenakan Fairuz yang tak mempu membendung air mata ketika mengenang kembali momen yang terjadi dalam hidupnya.

"Setahun setengah (prosesnya), pasti lumayan berat, dari bab pertama aku di masa kecil, aku harus membuka kenangan itu sama almarhum papa itu menguras air mata dan belum lagi proses kehidupan aku yang dari bersama almarhum papa sampai di titik sekarang semua ada di buku ini aku tuangin semua," ujarnya.

2. Emosional Dalam Menuangkan Semua Kenangan


Tak hanya itu, Fairuz A Rafiq juga menuturkan bahwa dirinya sangat emosional ketika menuangkan semua kenangan dalam hidupnya. Oleh karena itu, ia harus banyak menjeda tulisannya agar maksud yang terkandung dalam setiap kata bisa tersampaikan dengan baik.

"Kenapa aku bilang banjir air mata karena tarik ulur emosional yang luar biasa. Udah ikhlas menjalani hidup cuma rasa sedih ada dengan pengalaman yang kita alami kalau kita flash back, butuh menyingkirkan semua emosi yang ada dan akhirnya aku bisa. Waktu nulis buku nangis berhenti dulu biar stabil, baru lanjut lagi," pungkasnya. 

Salah satu titik rendah dalam kisah hidup Fairuz adalah ketika ia harus berseteru dengan mantan suaminya, Galih Ginanjar. Kasus tersebut bermula dari komentar Galih yang berkomentar tentang Fairuz dalam sebuah video wawancara. 

Sumber : Kapanlagi.com

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar