Skip to main content

Viral Video Cari Sayur & Kayu Bakar, Putri PB XIII : Bisa Bayangkan Enggak, Anak Raja Seperti Ini?


Sejumlah video yang menunjukkan kondisi kerusakan Keraton Kasunanan Surakarta viral di mana-mana.

Selain itu yang menghebohkan video Putri Raja Paku Buwono (PB) XIII GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani memetik daun singkong dan cari kayu bakar.

Ironisnya sayur dan kayu bakar untuk makan.

Video tersebut diambil oleh kerabat keraton lain yang dikunci dalam Keraton Solo yang terletak Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon itu.

Dalam video 49 detik tersebut diperlihatkan gambaran ruangan dalam Keraton yang tidak terawat.

Bangunan dalam keraton tersebut berserakan.

Kondisi dapur juga tidak terawat sama sekali.


Video lain berdurasi 1 menit 30 detik juga ada yang beredar, yakni GKR Timoer memetik daun singkong untuk dimasak.

Selain GKR Timoer, Putri PB XII GKR Wandansari alias Koesmoertiyah yang biasa dipanggil Gusti Moeng juga terperangkap di dalam keraton dan tidak bisa keluar.

Fenomena itu bak cerita dalam kisah-kisah yang dramatis.

Dalam video tersebut GKR Timoer dan Gusti Moeng memanfaatkan daun singkong dan daun pepaya untuk dimakan.

"Bisa membayangkan enggak, anak raja seperti ini," tutur GKR Timoer Rumbai sembari menunjukkan daun singkong yang tumbuh di dalam benteng Keraton Solo, Jumat (12/2/2021).

GKR Timoer ketika dihubungi menjelaskan, mereka mencari kayu bakar di dalam salah sati sisi keraton tempat dia terkurung.

Sebab, tidak ada tabung gas untuk masak.

Dia menyatakan, tadi Kanjeng Edi Wirabhumi sudah mencoba mengirim logistik namun tidak berhasil.

Jadi, GKR Timoer Rumbai dan GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng mencoba hidup dengan apa yang ada dalam keraton.

GKR Timoer mengungkapkan kondisi yang dia ungkap di media sosial sengaja dilakukan untuk memperoleh pertolongan.

Dia mengatakan, ingin masyarakat tahu kondisi terbaru keraton saat ini.

"Ya ini kondisinya," tuturnya 

Imbauan Kapolresta

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak buka suara soal kerabat keraton yang dikunci dalam Keraton.

Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, soal kerabat yang dikunci dalam keluarga keraton adalah masalah internal.

"Kalo seputar masalah internal keluarga Keraton Solo," kata dia, Jumat (12/2/2021).

"Dipersilahkan untuk diselesaikan secara internal keluarga keraton juga," jelanya.

Dia mengatakan, pihak kepolisian melakukan patroli untuk memantau kondisi sekitar.

Bila ada tindakan yang melawan hukum baru menjadi ranah polri.

"Kecuali jika ada tindakan melawan hukum, baru menjadi ranah Polri," paparnya.

Kapolresta mengatakan, tidak ada hal menonjol yang terjadi.

"Patroli Polresta Solo tetap pantau situasi Kamtibmas agar tetap kondusif," aku dia.

Dikurung di Dalam

Sebelumnya, sejumlah kerabat Keraton Solo dikurung dan dikunci di Keraton Kulon sejak Kamis (11/2/2021) hingga Jumat (12/2/2021).

Kerabat Keraton Solo yang dikunci di antaranya putri Raja Paku Buwono (PB) XIII GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani.

Putri PB XII GKR Wandansari alias Koesmoertiyah yang biasa dipanggil Gusti Moeng.

Selain itu ada beberapa kerabat lain termasuk para penari Bedoyo.

Kanjeng Pangeran (KP) Edi Wirabumi yang merupakan menantu Raja PB XII, membenarkan ada kerabat Keraton yang dikunci di dalam Keraton Kulon.

Edi mengatakan, yang dikunci di Keraton Kulon termasuk GKR Wandansari yang juga istrinya.

Dia mengatakan, awal mula ada kejadian kerabat dikunci tersebut saat GKR Wandansari mendapatkan informasi ada tamu yang naik mobil dengan plat RI 10.

"Ternyata itu ketua BPK RI," papar Edi, Jumat (12/2/2021).

Lantaran yang datang adalah ketua BPK RI, GKR Wandansari merasa berkepentingan menyampaikan aspirasi.

Edi mengatakan, aspirasi yang akan disampaikan berkaitan dengan GKR Wandansari beberapa waktu lalu menerima surat dari BPK Jawa Tengah.

"Gusti Moeng pernah mendapat surat dari BPK Semarang Jawa Tengah yang menanyakan semacam pertanggungjawaban keuangan 2018," papar dia.

"Karena ketua BPK RI ada di Keraton, GKR Wandansari ikut masuk, pintunya juga terbuka," papar dia.

Saat GKR Wandansari masuk ke keraton, ternyata tamu sudah dipindahkan ke sisi barat, Setelah itu pintu dikunci.

"Lewat keputren juga dikunci," papar dia.

Kejadian pintu dikunci tersebut terjadi saat siang.

Sampai saat ini GKR Wandansari dan beberapa kerabat masih dikunci di dalam. 

(*)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar